Kenali Apa Perbedaan Ponsel Refurbished, Rekondisi, dan Black Market!

Saat ini banyak sekali toko online maupun offline yang menawarkan ponsel flagship dengan harga miring. Sebaiknya kamu jangan cepat tergoda dengan penawaran tersebut karena bisa jadi ponsel yang ditawarkan tidak ori atau masuk kategori Refurbished, Rekondisi, dan atau ponsel Black Market.

Jika kamu membeli di toko terpercaya biasanya mereka akan memberikan label Refurbished, Rekondisi, atau Blackmarket pada barang jualannya. Tapi kamu udah tau belum apa arti dari tiga istilah barang diatas? Jika belum silahkan simak dibawah ini ya.

Apa itu ponsel Refurbished?

Secara simpel ponsel Refurbished adalah ponsel yang sebelumnya dikembalikan pada pembuat karena cacat produksi kemudian dijual kembali setelah diperbaiki dalam keadaan seperti baru. Proses perbaikannya dilakukan langsung oleh pembuat aslinya dengan menggunakan suku cadang original sehingga kualitasnya terjamin.

Ponsel refurbish

Ponsel refurbished pada awalnya merupakan ponsel original yang dibeli oleh konsumen. Kemudian karena beberapa alasan teknis misalnya cacat produksi, konsumen tersebut mengembalikan ponsel ke pembuat kemudian diganti dengan ponsel baru atau uang dikembalikan. Ponsel yang dikembalikan tersebut di perbaiki lagi oleh pembuat dengan menggunakan spare part original untuk dijual kembali dalam bentuk ponsel refurbished.

Setelah menjadi barang refurbished nomor seri perangkat tersebut akan berubah. Cotnohnya pada iPhone original akan memiliki awalan huruf "M" dinomor serinya. Sedangkan iPhone refurbished nomor serinya diawali dengan huruf "F". Jika kamu mencari ponsel High End dengan harga miring ponsel refurbished layak jadi pertimbangan.

Apa itu Ponsel Rekondisi?

Ponsel rekondisi adalah ponsel bekas yang diperbaiki oleh pihak ketiga dan dijual kembali dalam keadaan seperti baru. Berbeda dengan ponsel refurbished, ponsel jenis rekondisi tidak diperbaiki oleh pembuat aslinya melainkan pihak lain, misalnya kang service. Selain itu spare part yang digunakan juga tidak ori. Mereka biasanya akan mencari kanibalan dari ponsel lain yang sejenis. Jika tidak ada maka mereka akan menggunakan spare part dengan kualitas seadanya. Selanjutnya mereka akan mengganti atau memoles body ponsel tersebut sehingga terlihat seperti baru.

Rata-rata tujuan dari penyedia ponsel rekondisi hanya ingin ponsel mereka mulus sampai tangan konsumen. Tidak peduli ponsel tersebut akan bertahan lama atau tidak. Jadi jenis ponsel ini sangat tidak disarankan untuk dibeli. Kecuali kamu membelinya di sales terpercaya dan ada jaminan garansi yang panjang.

Apa itu Ponsel Black Market (BM)

Ponsel Black Market (BM) adalah produk asli dari suatu brand tapi masuk secara tidak resmi (ilegal) ke suatu negara dan tidak memiliki garansi resmi.

Berbeda dengan ponsel refurbish dan rekondisi yang pernah di perbaiki ulang. Ponsel Black Market (BM) benar benar dalam kondisi baru dan original. Tapi tergolong ilegal karena masuk secara tidak resmi ke Indonesia. Bisa saja ponsel tersebut diselundupkan dengan berbagai cara untuk menghindari pajak cukai. Inilah yang menyebabkan harga ponsel Black Market (BM) lebih murah.

Namun tidak semua ponsel Black Market itu murah. Misalnya iPhone keluaran baru yang belum tersedia di Indonesia harga ponsel BM nya pasti sangat mahal. Hal itu karena faktor kelangkaan dari ponsel tersebut.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, ponsel BM tidak memiliki garansi resmi. Tapi mereka akan menyediakan garansi distributor. Garansi distributor cukup susah di klaim karena harus melewati penjual kemudian si penjual akan klaim garansi lagi di luar negeri. Prosesnya bisa memakan waktu sangat lama bahkan sampai berbulan bulan. Berbeda dengan garansi resmi yang bisa kamu klaim di service center terdekat.

Selain itu pemerintah Indonesia mulai menerapkan aturan IMEI. Mereka bekerja sama dengan operator seluler untuk memblokir akses jaringan bagi pengguna ponsel BM.